Perempuan WN China Diduga Tewas Overdosis diJakbar
Anonymous
105 x views • 4 years ago
Jakarta - Seorang perempuan WN China, Xinyi Wu diduga tewas akibat overdosis. Wu meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit.
Kasubag Humas Ditjen Imigrasi Achmad Nur Saleh membenarkan informasi soal kematian Wu. Nur Saleh menyebut Wu meninggal akibat overdosis.
"Informasi yang saya terima dari teman-teman Kantor Imigrasi Jakarta Barat, meninggalnya karena overdosis," kata Nur Saleh saat dihubungi detikcom, Selasa (21/1/2020).
"Meninggalnya dalam perjalanan di rumah sakit, saya kurang monitor kapan (kejadiannya)," ucapnya.
Informasi yang diterima wartawan, korban tewas pada 17 Januari 2020 lalu. Korban disebut-sebut tewas di sebuah tempat hiburan malam di kawasan Tamansari, Jakarta Barat.
Namun hal ini dibantah oleh Kanit Reskrim Polsek Tamansari AKP Rango Siregar. Rango menyebut, korban meninggal di sebuah hotel, bukan di tempat hiburan malam.
"(Meninggal karena) sakit di hotel, terus dibawa ke RS Husada," terang Rango.
Rango juga menyebutkan bahwa kejadian itu sudah lama, bukan pada 17 Januari 2020 sebagaimana informasi yang beredar di kalangan wartawan.
"Sudah lama itu kejadiannya Oktober 2019," tandas Rango.
Kasubag Humas Ditjen Imigrasi Achmad Nur Saleh membenarkan informasi soal kematian Wu. Nur Saleh menyebut Wu meninggal akibat overdosis.
"Informasi yang saya terima dari teman-teman Kantor Imigrasi Jakarta Barat, meninggalnya karena overdosis," kata Nur Saleh saat dihubungi detikcom, Selasa (21/1/2020).
"Meninggalnya dalam perjalanan di rumah sakit, saya kurang monitor kapan (kejadiannya)," ucapnya.
Informasi yang diterima wartawan, korban tewas pada 17 Januari 2020 lalu. Korban disebut-sebut tewas di sebuah tempat hiburan malam di kawasan Tamansari, Jakarta Barat.
Namun hal ini dibantah oleh Kanit Reskrim Polsek Tamansari AKP Rango Siregar. Rango menyebut, korban meninggal di sebuah hotel, bukan di tempat hiburan malam.
"(Meninggal karena) sakit di hotel, terus dibawa ke RS Husada," terang Rango.
Rango juga menyebutkan bahwa kejadian itu sudah lama, bukan pada 17 Januari 2020 sebagaimana informasi yang beredar di kalangan wartawan.
"Sudah lama itu kejadiannya Oktober 2019," tandas Rango.
